Tiga warganegara Uni Emirat Arab yang menjadi terduga pembom sebuah Gereja di Tanzania pada pekan lalu telah dibebaskan dan dipersilahkan untuk kembali kerumah mereka masing-masing. Pembebasan itu atas kerejasama kedutaan UEA dan otoritas Tanzania.
Dirilis Al-Khaleej, pemerintah Tanzania tidak cukup bukti untuk menentukan bahwa mereka adalah para pelaku pemboman gereja yang mengakibatkan tiga orang tewas tersebut. Otoritas Tanzania disebutkan menangkap mereka karena saat kejadian berlangsung, secara kebetulan mereka berada di lokasi tersebut.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengumumkan pada Minggu (12/5) kemarin bahwa seorang warganya telah ikut dibebaskan bersama warganegara UEA lainnya. Seperti diberitakan sebelumnya bahwa tiga warganegara UEA dan lima orang asal Tanzania ditangkap setelah pemboman itu.
Presiden Tanzania Jakaya Kikwete sendiri menilai pemboman itu sebagai aksi terorisme keji dan salah satu insiden semacam terburuk yang melanda negara Afrika timur dalam beberapa tahun. Selain tiga jemaat tewas, pulhan jemaat lainnya terluka dalam sebuah gereja yang baru saja diresmikan pembangunannya itu.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Sumber : Peninsulaqatar.com | AFP